Sabtu, 08 Januari 2011

MENGAPA LOGAM TERKOROSI ?


Oleh : Manik Priandani
Process and Corrosion Engineer


Logam (bahasa Yunani: Metallon) adalah sebuah unsur kimia yang siap membentuk ion (kation) dan memiliki ikatan logam, dan kadangkala dikatakan mirip dengan kation di awan elektron. Metal atau logam adalah salah satu dari tiga kelompok unsur yang dibedakan oleh sifat ionisasi dan ikatan, bersama dengan metaloid dan non logam. Dalam tabel periodik, garis diagonal digambar dari Boron (B) ke Polonium (Po) untuk membedakan logam dari non logam. Unsur dalam garis ini adalah metaloid, kadangkala disebut semi-logam; unsur di kiri bawah adalah logam; unsur ke kanan atas adalah nonlogam.

Karena kelebihan-kelebihannya, maka logam sudah dipakai orang sejak ribuan tahun lalu. Unsur-unsur pertama yang dipakai oleh manusia secara langsung adalah emas dan tembaga, yakni dua logam yang ditemukan di alam bebas dalam keadaan murni. Emas terlalu lembek untuk dipakai sebagai perkakas atau senjata, namun di sekitar tahun 8000 Sebelum Masehi, tembaga sudah dapat ditempa menjadi perkakas-perkakas kasar. Tahun 4000 SM, orang Mesir mengetahui bahwa tembaga dapat diperoleh dengan memanaskan bijih tembaga ke dalam tungku, dan pada sekitar tahun 3000 SM, diketahui bahwa tembaga bila dipadukan dengan timah dapat dijadikan senjata ampuh dibandingkan bila dibuat dari logam murni.

Ikatan logam dalam struktur padatnya berbeda dengan ikatan bahan-bahan bukan logam. Perbedaan paling nyata adalah pada bahan bukan logam, elektron-elektron terlokalisasi secara kuat di sekitar atom-atom atau ion-ion induknya, kalau logam memiliki sejumlah elektron bebas yang bergerak ke seluruh bahan. Sehingga logam memiliki sifat penghantaran listrik.

Ada banyak alasan mengapa logam lebih bermanfaat dibandingkan unsur lain. Selain tidak tembus cahaya dan mengkilap, sifat khusus yang lain adalah ulet, menghantarkan panas dan listrik, serta kuat. Namun sayang, logam sangat dipengaruhi oleh korosi.

Apa itu korosi?
Korosi adalah penurunan mutu logam akibat reaksi Elektrokimia dengan lingkungannya.
Sedangkan lingkungan adalah keadaan sekeliling yang kontak dengan material / logam.
Lingkungan bisa berupa padatan, cairan, atau gas dengan kondisi komposisi kimia, temperatur, kecepatan alir, dsb-nya yang tertentu.

Apa itu reaksi elektrokimia?
Reaksi elektrokimia adalah reaksi yang melibatkan elektron, dan elektron mengalir dari anoda ke katoda.


Bagaimana Korosi Terjadi ?
Korosi terjadi bila ada 4 faktor yang saling melengkapi :
1.Anoda : di mana reaksi oksidasi (korosi) terjadi dan arus mengalir ke lingkungan.
2.Katoda : Di mana reaksi reduksi terjadi.
3.Elektrolit (Ionic Current Path) : pembawa arus (jembatan arus) antar anoda dan katoda
4.Transfer elektron (Electronic Path) / Hubungan Listrik : arus (antara katoda dan anoda) melewati metal (logam), untuk melengkapi sirkuit.

Keempat faktor di atas disebut elemen SEL (korosi) ELEKTROKIMIA.

Mekanisme Korosi Besi Dalam Larutan Asam :
Bila Logam (mis : besi) dicelupkan ke dalam larutan asam, maka reaksi yang terjadi adalah sbb :

Reaksi anodik : Fe <=> Fe 2+ + 2e-

Reaksi katodik :
2H+ + 2e- <=> H2 (asam)
2H2O + 2e- <=> H 2 + 2OH- (netral/basa)
O2 + 2H2O + 4e- <=> 4OH- (netral/basa)
O 2 + 4H+ + 4e- <=> 2H2O (asam)


Bagaimana korosi dicegah ?
Dengan menghilangkan salah satu dari keempat faktor (anoda, katoda, jembatan arus, transfer elektron) tersebut di atas.

Langkah-langkah pencegahan korosi antara lain adalah :
a. Menggunakan material yang lebih tahan korosi.
b. Memberi lapisan pelindung yang tahan korosi pada permukaan material.
c. Menambah inhibitor, menghilangkan elemen-elemen yang bersifat korosif (misalnya : air).
d. Proteksi Anodik / Katodik.
e. Memperbaiki desain , dsb-nya.


Bontang, MP, 08 Januari 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar